Friday, July 12, 2013

Etika Berdoa, Agar Doa Cepat Terkabul

0 comments
Sekapuh Sirih
Teman yang dimuliakan Allah, doa adalah makanan kita sehari-hari. Doa kita adalah untuk menjadikan diri kita lebih baik, penghilang nestapa, mencapai semua hasrat dan angan kita. Dan Alhamdulillah ternyata doa itu mudah asalkan kita tahu caranya. Ayo kita gunakan waktu kita untuk banyak berdoa sebelum semuanya terlambat.
Ayo kita jadikan diri kita sebagai pembawa rahmat dan berkah. Ayo kita berikan yang terbaik bagi diri kita dan orang lain. Jangan hanya pandai mengkritik tanpa pernah berbuat apapun. Karena semuanya akan terbalas sekecil apapun perbuatan kita. Jangan pula menyinggung perasaan orang lain, karena keburukan akan kembali kepada kita.

ETIKA BERDOA
  • Memuji Allah terlebih dahulu
    Dengan tahmid, takbir, tasbih, membaca asmaul husna atai doa apa saja yang isinya memuji kebesaran dan kemulian Allah. Disunahkan pula membaca Shalawat sebelum berdoa:
    “Setiap do'a akan terhalangi sampai orang tersebut membaca shalawat kepada Nabi.” (HR. Thabarani. Al-Albani menghasankan)

  • Taubat terlebih dahulu
    Akui semua kesalahan yang pernah kita lakukan, Anjuran ini berdasarkan cerita dalam Al-Qur’an tentang Nabi Yunus as:
    "Bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berbuat zalim.” (QS. Al-Anbiya: 90) 


  • Rendahkan diri ketika berdoa
    Padukan hati, akal dan sikap ketika berdoa sambil penuh khusuk, Kerendahan diri bisa kita gambarkan ketika kita memelas meminta sesuatu dengan sangat, Dan hatipun sambil menjerit agar dikabulkan.

    Allah Swt berfirman:
    “Dan mereka berdo'a kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu' kepada Kami.” (QS. Al-Anbiya: 90)
  • Hadirkan hati ketika berdoa
    Artinya ketika mulut berdoa, ikutkan hati sambil menyimak apa yang diutarakan mulut. Jangan sampai mulut dan hati tidak singkron. Hati terus dipaksa untuk menjerit dan memelas.

    Nabi Saw bersabda:
    “Berdo'alah kepada Allah dan kalian yakin akan dikabulkan. Ketahuilah!, sesungguhnya Allah tidak akan menerima satu do'a dari hati yang lalai lagi lengah.” (Hadist Sahih)


  • Jelas dan tegas ketika berdo'a
    Janganlah berdoa dengan main-main seperti anjuran Nabi Saw:
    “Janganlah seseorang mengatakan dalam do'anya: Ya Allah ampunilah aku jika Engkau menghendaki, Ya Allah berikanlah rahmat kepadaku jika Engkau menghendaki, hendaklah dia teguh dalam berdo'a sebab perbuatan tersebut tidak dibenci.: (HR. Abu Daud, Hadist Sahih)
  • Berdo'alah di setiap kondisi
    Banyaklah berdoa ketika dalam keadaan nyaman dan bahagia:
    "Barangsiapa yang senang dikabulkan permohonannya pada saat kritis dan bahaya maka hendaklah dia memperbanyak do'a saat nyaman.”
  • Berdoalah dengan suara lembut
    Dan cukup di dengarkan sendiri bila berdoa sendiri.
    “Berdo'alah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut.” (QS. Al’Araf: 55)
  • Mengulangi do'a tiga kali
    Sebab Nabi Saw mengulangi do'anya tiga kali.(HR. Muslim)
  • Menghadap kiblat
    Seperti diriwayatkan oleh Bukhari bahwa Rasulullah menghadap kiblat ketika berdoa. (HR. Bukhari) 

  • Mencari waktu mustajab ketika berdoa
    Misalnya ketika sujud dalam sholat, di antara adzan dan iqamah, saat-saat terakhir pada hari jum'at, ketika sahur dll


  • Mengangkat tangan ketika berdo'a
    Rasulullah Saw bersabda:
    "Sesungguhnya Tuhanmu-Yang Maha Suci dan Maha Tinggi bersifat malu dan mulia. Dia malu jika hambaNya mengangkat tangan saat berdo'a lalu menolaknya dengan tangan hampa dan kecewa". (HR. Abu Daud, Al Albani mengatakan sanad nya Hasan)


  • Banyaklah berbakti kepada orang tua
    Bakti kepada orang tua merupakan salah satu sebab dikabulkannya do'a, sebagaimana diceritakan:
    Dalam kisah Uwais Al-Qorni bahwa dia seorang yang berbakti kepada kedua orang tuanya. (HR. Muslim).
    Juga kisah Ashabul Kahfi yang tertahan dalam sebuah gua yang lubangnya tersumbat oleh sebuah batu besar. (HR. Bukhari)


  • Memperbanyak ibadah-ibadah sunnah
    Setelah mengerjakan shalat wajib adalah salah satu sebab dikabulkannya do'a. (HR. Bukhari)


  • Memperbanyak amal soleh
    Sebelum berdo'a atau sesudah berdoa, seperti sedekah, membantu kesulitan orang lain dll


  • Berwudhu sebelum berdo'a
    Sebagaimana dijelaskan di dalam hadits bahwa Nabi Saw setelah selesai perang Hunain:
    ”Beliau minta air lalu berwudhu, kemudian mengangkat kedua tangannya; dan aku melihat putih kulit ketiak beliau”. (Muttafaq’alaih).


  • Berdoa dengan maksud baik
    Seseorang yang berdo'a harus baik dan bermanfaat seperti, disebutkan di dalam kisah Nabi Musa as:
    "Berkata Musa: "Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku". Dan mudahkanlah untukku urusanku, supaya mereka mengerti perkataanku.” (QS. Tha ha: 25) 


  • Ceritakan keluhan dan kebutuhan ketika berdoa
    Keluhan dan banyak butuh ini yang diceritakan Qur’an tentang doa para Nabi. Diantaranya keluhan Nabi Ya’qub:
    "Ya'qub menjawab: Sesungguhnya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihan dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tidak mengetahuinya.” (QS. Yusuf: 86)

    Begitu pula keluhan Nabi Ayyub:
    "Dan ingatlah kissah Ayyub, ketika dia meyeru Tuhannya: "(Ya Tuhanku), sesungguhya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua yang Penyayang.” (QS. Al-Anbiya: 83) 

  • Berdo'alah untuk diri sendiri terlebih dahulu seperti
    "Ya Tuhan kami ampunilah kami dan saudara-saudara seiman yang telah mendahului kami. (QS. Al:-Hasyr: 5)

    Rasulullah Saw sendiri jika menyebut nama seseorang untuk didoakan, beliau memulainya untuk diri beliau sendiri (Hadist Sahih).


  • Berdo'alah pula untuk yang lain
    Seperti berdoa untuk orang tua, keluarga, teman, tetangga dan saudara seiman.

    Seperti firman Allah Swt:
    Dan mintalah ampunan bagi dosamu dan bagi dosa orang-orang mu'min, laki-laki dan perempuan." (QS. Muhammad: 19)

    Rasulullah Saw bersabda:
    "Barangsiapa yang memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan maka Allah akan menulis baginya dengan setiap orang yang beriman tersebut kebaikan.” (Hadist Hasan)


  • Jangan bersajak, dan pergunakan kalimat jelas.
    Ibnu Abbas pernah berkata kepada Ikrimah:
    “Lihatlah sajak dari do`amu, lalu hindarilah ia, karena sesungguhnya aku memperhatikan Rasulullah Saw dan para shahabatnya tidak melakukan hal tersebut.” (HR. Bukhari)


  • Panggilah nama-nama Allah yang sesuai dengan kondisi si pendoa
    Misalnya: “ Ya Allah Yang Maha Pengasih kasihilah aku.”


  • Ucapkan aamiin bagi orang mendengarnya.
  • Memohon semuanya kepada Allah
    Baik masalah yang kecil sekalipun ataupun masalah yang berat dan besar:
    “Mintalah kepada Allah segala sesuatu sampai megadakan tali sendal sesungguhnya Allah Swt sendainya tidak memudahkan suatu urusan niscaya dia tidak akan menjadi mudah.”


Ust. Ackmanz Lc
Continue reading →

Dilema Lamaran Ditolak

1 comments
Ustadz Abdul hakim bin Amir Abdat hafizhahullah berkata :

Jadi pemuda yang gagah, jangan cengeng. Ngak apa - apa (ditolak). Tolak disini. Cari yang lain. Tolak sana, cari lagi sana. Gak ada istilah seperti sekarang "Saya gak bisa hidup tanpa mu." Itu omong kosong. Bohong itu.

Hati laki, lebih luas dari perempuan. Lebih dalam hati perempuan. Lebih banyak cinta nya dari perempuan. Mana dalil...?

Dalil nya firman Allah Subhanahu wa ta'ala :

فَانكِحُوا مَا طَابَ لَكُم مِّنَ النِّسَاءِ مَثْنَىٰ وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ
"maka nikahilah wanita-wanita yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. " [An-Nisa ayat 3]

Karena itu, hati laki - laki sekarang bisa cinta ini, sekejap dia lihat sana, dia cinta lagi, sekejap dia lihat sana, dia cinta lagi, lebih luas lagi.

Jadi suami berkata : "Saya (suka) sama kamu (isteri) aja." itu sekedar untuk meyenangi isteri.
Tapi diluar lain lagi, kalau dia berkumpul sesama laki - laki lain lagi. itu tidak bisa cegah, itu tabiat manusia.
Saya anggap cegeng kalau pemuda ditolak, gak mau makan, nangis, Itu sunnah nya orang-orang kafir.
Pemuda harus gagah..

Sumber: Status Tholabul Ilmu Syari
Continue reading →

Akibat Enggan Berpuasa

0 comments
Abu Umamah menuturkan bahwa beliau mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

بينا أنا نائم إذ أتاني رجلان ، فأخذا بضبعي، فأتيا بي جبلا وعرا ، فقالا : اصعد ، فقلت : إني لا أطيقه ، فقالا : إنا سنسهله لك ، فصعدت حتى إذا كنت
في سواء الجبل إذا بأصوات شديدة ، قلت : ما هذه الأصوات ؟ قالوا : هذا عواء أهل النار ، ثم انطلق بي ، فإذا أنا بقوم معلقين بعراقيبهم ، مشققة أشداقهم ، تسيل أشداقهم دما قال : قلت : من هؤلاء ؟ قال : هؤلاء الذين يفطرون قبل تحلة صومهم

”Ketika aku tidur, aku didatangi oleh dua orang laki-laki, lalu keduanya menarik lenganku dan membawaku ke gunung yang terjal. Keduanya berkata, ”Naiklah”. Lalu kukatakan, ”Sesungguhnya aku tidak mampu.” Kemudian keduanya berkata,”Kami akan memudahkanmu”. Maka aku pun menaikinya sehingga ketika aku sampai di kegelapan gunung, tiba-tiba ada suara yang sangat keras. Lalu aku bertanya,”Suara apa itu?” Mereka menjawab,”Itu adalah suara jeritan para penghuni neraka.”
Kemudian dibawalah aku berjalan-jalan dan aku sudah bersama orang-orang yang bergantungan pada urat besar di atas tumit mereka, mulut mereka robek, dan dari robekan itu mengalirlah darah. Kemudian aku (Abu Umamah) bertanya,”Siapakah mereka itu?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,”Mereka adalah orang-orang yang berbuka (membatalkan puasa) sebelum tiba waktunya.”

[HR. Ibnu Khuzaimah dalam shahihnya 7/263, Al Hakim 1/595 dalam mustadroknya. Adz Dzahabi mengatakan bahwa hadits ini shahih sesuai syarat Muslim namun tidak dikeluarkan olehnya. Penulis kitab Shifat Shaum Nabi (hal. 25) mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih.
[http://goo.gl/e40Td]
Continue reading →