Monday, December 3, 2012

Ya akhi, Cintailah Istrimu..!!

0 comments

Ada sepasang suami istri mendatangi seorang ustad yang dikenal sangat bijak dalam menuntaskan perkara umat.

Ustad, tolong bantu kami ustad !! Kami sudah menikah selama 20 tahun, lama-kelamaan rasa cinta itu mulai hilang, kini kami sudah tidak saling mencintai, ustad ! Tolong beri kami solusi ?

Ya akhi, cintailah istrimu ! Jawab ustad itu singkat.

Sang suami merasa bingung, justru itulah masalahnya, maka ia mulai mengulangi pertanyaannya : 

ustad, kami sudah menikah selama 20 tahun dan kini kami sudah tidak lagi mencintai ?

Ya akhi, cintailah istrimu !! Jawab ustad itu yang kedua kalinya dengan tegas.

Merasa tidak puas lagi dengan jawabannya, ia bertanya lagi :

tapi ustad, saya sudah tidak lagi mencintai istri saya ?

Ya akhi, cintailah istrimu !!!

Kata cinta bukanlah kata benda dan bukan pula kata sifat yang tiba-tiba ada, Tapi cinta adalah kata kerja !
Kata kerja yang harus dikerjakan, diperjuangkan dan terus-menerus diupayakan !!! Jawabnya tegas.

Seorang yang ingin mendapatkan dan merasakan cinta, ia harus berjuang dan berusaha mencintai.
Bagaimana mungkin cinta itu bisa tumbuh jika tidak pernah ditanam dan bagaimana mungkin bisa berbuah jika tidak pernah dipupuk, dirawat dan dijaga. Seorang yang ingin mendapatkan manisnya cinta harus berjuang hingga cinta itu berbuah.

Sungguh sering dari kita menginginkan cinta tanpa berusaha mencintai terlebih dahulu, ingin di dengar tanpa berusaha untuk mendengar, ingin di hargai tanpa berusaha untuk menghargai.
Siapa yang menanam pastilah dia akan memetiknya.

Hidup ini adalah sebab-akibat, tanpa ada sebab tidak akan ada akibatnya.
Yang harus kita lakukan bukanlah take and give Tapi give and take, berikan maka anda akan mendapatkan.
Karena satu biji yang kita taman, pasti akan Allah beri 700 biji atau lebih, karena Allah mencintai mereka dan mereka mencintai Allah.
Continue reading →
Tuesday, August 7, 2012

KISAH BERSEDEKAH KEPADA SEEKOR KUCING

0 comments

Syaikh ‘Abdul Hadi Badlah, Imam Masjid Jami’ur Ridhwan di Halab Syiria, pernah bercerita, “Di awal pernikahanku, Allah telah menganugerahkan kepadaku anak yang pertama. Kami sangat bergembira dengan anugerah ini. Akan tetapi, Allah Azza wa Jalla berkehendak menimpakan penyakit yang keras kepada anakku. Pengobatan seakan tak berdaya untuk menyembuhkannya, keadaan sang anak semakin memburuk, dan keadaan kami pun menjadi buruk karena sangat bersedih memikirkan keadaan buah hati kami dan cahaya mata kami. Kalian tentu tahu, apakah artinya anak bagi kedua orang tuanya, terutama ia adalah anak yang pertama!!

Perasaan buruk itu menyeruak di dalam hati, karena kami merasa tak berdaya memberikan pengobatan bagi penderitaan anak kami!!
Sehatnya kita memang merupakan perintah Allah dan ketentuan-Nya, namun kita memang harus mengambil langkah-langkah pengobatan dan tidak meninggalkan kesempatan atau sarana apa pun untuk mengobatinya.

Seorang yang baik menunjukkan kepada kami adanya seorang dokter yang berpengalaman dan terkenal, maka aku pun pergi bersama anakku kepadanya. Anakku mengeluhkam demam yang sangat tinggi, dan dokter itu berkata kepada kami, “Apabila panas anak Anda tidak turun malam ini, maka ia akan meninggal esok hari!!”
Aku kembali bersama sang anak dengan kegelisahan yang memuncak. Sakit menyerang hatiku, hingga kelopak mataku tak mampu terpejam tidur. Aku pun mengerjakan shalat, lalu pergi dengan wajah muram durja meninggalkan isteriku yang menangis sedih di dekat kepala anakku.

Aku terus berjalan di jalanan, dan tidak tahu apa yang harus aku perbuat untuk anakku!! Tiba-tiba aku teringat dengan sedekah, dan ingat dengan hadits Rasulullah shalallahu alaihi wasallam, tatkala beliau bersabda, “Obatilah orang yang sakit di antara kalian dengan sedekah.” Namun, siapa yang akan aku temui di waktu malam seperti ini. Aku bisa saja mengetuk pintu seseorang dan bersedekah kepadanya, tapi apa yang akan ia katakan kepadaku jika aku melakukan hal itu?

Tatkala aku berada dalam kondisi bimbang seperti itu, tiba-tiba ada seekor kucing lapar yang mengeong di kegelapan malam. Aku menjadi ingat dengan sabda Rasulullah shalallahu alaihi wasallam tatkala ditanya oleh seorang sahabat, “Apakah berbuat baik kepada binatang bagi kami ada pahalanya?” Beliau shalallahu alaihi wasallam menjawab, “Di dalam setiap apa yang bernyawa ada pahalanya” (Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim). Aku pun segera masuk ke rumahku, mengambil sepotong daging, dan memberi makan kucing itu.

Aku menutup pintu belakang rumahku, dan suara pintu itu bercampur dengan suara istriku yang bertanya, “Apakah engkau telah kembali kepadaku dengan cepat?” Aku pun bergegas menuju ke arahnya. Dan, aku mendapatkan wajah isteriku telah berubah, dari permukaan wajahnya telah menyiratkan kegembiraan!

Ia berkata, “Sesudah engkau pergi, aku tertidur sebentar masih dalam keadaan duduk. Maka, aku melihat sebuah pemandangan yang menakjubkan!!”

Dalam tidurku, aku melihat diriku mendekap anakku. Tiba-tiba ada seekor burung hitam yang besar dari langit yang terbang hendak menyambar anak kita, untuk mengambilnya dariku. Aku menjadi sangat ketakutan, dan tidak tahu apa yang harus aku perbuat? Tiba-tiba muncul kepadaku seekor kucing yang menyerang secara dahsyat burung itu, dan keduanya pun saling bertempur. Aku tidak melihat kucing itu lebih kuat daripada burung itu, karena si burung badannya gemuk. Namun akhirnya, burung elang itu pun pergi menjauh. Aku terbangun mendengar suaramu ketika datang tadi.

Syaikh ‘Abdul Hadi berkata, “Aku tersenyum dan merasa gembira dengan kebaikan ini. Melihat aku tersenyum, isteriku menatap ke arahku dengan terheran-heran.”
Aku berkata kepadanya, “Semoga semuanya menjadi baik.”

Kami bergegas mendekati anak kami. Kami tak tahu siapa yang sampai terlebih dulu, tatkala penyakit demam itu sirna dan sang anak mulai membuka matanya. Dan, pada pagi hari berikutnya, sang anak telah bermain-main bersama anak-anak yang lain di desa ini, alhamdulillah.

Sesudah Syaikh menyebutkan kisah menakjubkan ini, anak tadi -–yang telah menjadi pemuda berumur 17 tahun, serta telah sempurna menghafalkan Al-Quran dan menekuni ilmu syar’i–, ia menyampaikan nasihat yang mendalam kepada kaum muslimin di masjid orang tuanya, Masjid Ar-Ridhwan di Halb, di salah satu malam dari sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan yang penuh berkah.
[Sumber: Min ‘Ajaibil ‘Ilaj bish Shadaqah]

Sumber: http://gizanherbal.wordpress.com/2012/07/26/kisah-bersedekah-kepada-seekor-kucing/
Continue reading →

Peluru-peluru Syaithan

0 comments

Sahabat yang dirahmati Allah...
Untuk mencapai keberhasilan, kita harus dapat mengenali dan waspada terhadap tipu daya syaithan karena syaithan selalu mencari kesempatan untuk menyerangdan merasuk hati manusia.

Menurut Imam Ghazali , syaithan sering masuk dan memanfaatkan hal-hal berikut :


1. Perasaan marah
2. Hawa nafsu
3. Perasaan tamak dan dengki
4. Kenyang
5. Cinta kepada perhiasan dan harta benda
6. Bergantung kepada manusia
7. Bertindak terburu-buru dan terburu nafsu
8. Cinta kepada uang
9. Pelit
10. Fanatik terhadap mazhab dan kelompok
11. Berpikir mengenai zat, sifat, dan af’al atau perbuatan Allah tanpa ilmu
12. Sikap mudah berburuk sangka terhadap orang-orang islam

Semoga bermanfaat
Continue reading →
Monday, August 6, 2012

[Kisah] Mencopet Demi Ibu yang Sakit

0 comments

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Satu lagi cerita tentang pelajaran hidup, janganlah melihat sebuah persoalan dari satu sisi yang pada akhirnya akan membuat kesimpulan yang terburu-buru. Dari pinggir kaca nako di antara celah kain gorden, saya melihat anak muda itu mondar-mandir di depan rumah. Matanya berkali-kali melihat ke rumah saya. Tangannya yang dimasukkan ke saku celana, sesekali mengelap keringat di keningnya.

Saya pernah melihat anak muda itu di jembatan penyeberangan, entah seminggu atau dua minggu yang lalu. Saya pulang membeli bumbu kue waktu itu. Tiba-tiba di atas jembatan penyeberangan, saya ada yang menabrak, saya hampir jatuh. Si penabrak yang tidak lain adalah anak muda yang gelisah dan mondar-mandir di depan rumah itu, meminta maaf dan bergegas mendahului saya. Saya jengkel, apalagi begitu sampai di rumah saya tahu dompet yang disimpan di kantong plastik, disatukan dengan bumbu kue, telah raib.

Dada saya berdebar menyaksikannya. Apa maksud anak muda yang bisa jadi umurnya tak jauh dengan anak sulung saya yang baru kelas 2 SMU itu? Melihat tingkah lakunya yang gelisah, tidakkah dia punya maksud buruk dengan keluarga saya? Mau merampok? Bukankah sekarang ini orang merampok tidak lagi mengenal waktu? Siang hari saat orang-orang lalu-lalang pun penodong bisa beraksi, seperti yang banyak diberitakan koran. Atau dia punya masalah dengan Adhi anak saya?

Kenakalan remaja saat ini tidak lagi enteng. Tawuran telah menjadikan puluhan remaja meninggal. Saya berdoa semoga lamunan itu salah semua. Tapi mengingat peristiwa buruk itu bisa saja terjadi, saya mengunci seluruh pintu dan jendela rumah. Di rumah ini, pukul sepuluh pagi seperti ini, saya hanya seorang diri. Kang Dwi, suami saya, ke kantor. Adhi sekolah, Anna yang sekolah sore pergi les Inggris, dan Bi Dian sudah seminggu tidak masuk.

Jadi kalau lelaki yang selalu memperhatikan rumah saya itu menodong, saya bisa apa? Pintu pagar rumah memang terbuka. Siapa saja bisa masuk.

Tapi mengapa anak muda itu tidak juga masuk? Tidakkah dia menunggu sampai tidak ada orang yang memergoki? Saya sedikit lega saat anak muda itu berdiri di samping tiang telepon. Saya punya pikiran lain. Mungkin dia sedang menunggu seseorang, pacarnya, temannya, adiknya, atau siapa saja yang janjian untuk bertemu di tiang telepon itu. Saya memang tidak mesti berburuk sangka seperti tadi. Tapi dizaman ini, dengan peristiwa-peristiwa buruk, tenggang rasa yang semakin menghilang, tidakkah rasa curiga lebih baik daripada lengah?

Saya masih tidak beranjak dari persembunyian, di antara kain gorden, di samping kaca nako. Saya masih was-was karena anak muda itu sesekali masih melihat ke rumah. Apa maksudnya? Ah, bukankah banyak pertanyaan di dunia ini yang tidak ada jawabannya.

Terlintas di pikiran saya untuk menelepon tetangga. Tapi saya takut jadi ramai. Bisa-bisa penduduk se-kompleks mendatangi anak muda itu. Iya kalau anak itu ditanya-tanya secara baik, coba kalau belum apa-apa ada yang memukul.

Tiba-tiba anak muda itu membalikkan badan dan masuk ke halaman rumah. Debaran jantung saya mengencang kembali. Saya memang mengidap penyakit jantung. Tekad saya untuk menelepon tetangga sudah bulat, tapi kaki saya tidak bisa melangkah. Apalagi begitu anak muda itu mendekat, saya ingat, saya pernah melihatnya dan punya pengalaman buruk dengannya. Tapi anak muda itu tidak lama di teras rumah. Dia hanya memasukkan sesuatu ke celah di atas pintu dan bergegas pergi. Saya masih belum bisa mengambil benda itu karena kaki saya masih lemas.

Dan hari ini, anak muda yang gelisah dan si penabrak yang mencopet itu, mengembalikan dompet saya lewat celah di atas pintu. Setelah saya periksa, uang tiga ratus ribu lebih, cincin emas yang selalu saya simpan di dompet bila bepergian, dan surat-surat penting, tidak ada yang berkurang.

Lama saya melihat dompet itu dan melamun. Seperti dalam dongeng. Seorang anak muda yang gelisah, yang siapa pun saya pikir akan mencurigainya, dalam situasi perekonomian yang morat-marit seperti ini, mengembalikan uang yang telah digenggamnya. Bukankah itu ajaib, seperti dalam dongeng. Atau hidup ini memang tak lebih dari sebuah dongengan?

Bersama dompet yang dimasukkan ke kantong plastik hitam itu saya menemukan surat yang dilipat tidak rapi. Saya baca surat yang berhari-hari kemudian tidak lepas dari pikiran dan hati saya itu. Isinya seperti ini:

“Ibu yang baik…, maafkan saya telah mengambil dompet Ibu. Tadinya saya mau mengembalikan dompet Ibu saja, tapi saya tidak punya tempat untuk mengadu, maka saya tulis surat ini, semoga Ibu mau membacanya. 

Sudah tiga bulan saya berhenti sekolah. Bapak saya di-PHK dan tidak mampu membayar uang SPP yang berbulan-bulan sudah nunggak, membeli alat-alat sekolah dan memberi ongkos. Karena kemampuan keluarga yang minim itu saya berpikir tidak apa-apa saya sekolah sampai kelas 2 STM saja. Tapi yang membuat saya sakit hati, Bapak kemudian sering mabuk dan judi buntut yang beredar sembunyi-sembunyi itu. 

Adik saya yang tiga orang, semuanya keluar sekolah. Emak berjualan goreng-gorengan yang dititipkan di warung-warung. Adik-adik saya membantu mengantarkannya. Saya berjualan koran, membantu-bantu untuk beli beras.

Saya sadar, kalau keadaan seperti ini, saya harus berjuang lebih keras. Saya mau melakukannya. Dari pagi sampai malam saya bekerja. Tidak saja jualan koran, saya juga membantu nyuci piring di warung nasi dan kadang (sambil hiburan) saya ngamen. 

Tapi uang yang pas-pasan itu (Emak sering gagal belajar menabung dan saya maklum), masih juga diminta Bapak untuk memasang judi kupon gelap. Bilangnya nanti juga diganti kalau angka tebakannya tepat. Selama ini belum pernah tebakan Bapak tepat. Lagi pula Emak yang taat beribadah itu tidak akan mau menerima uang dari hasil judi, saya yakin itu. 

Ketika Bapak semakin sering meminta uang kepada Emak, kadang sambil marah-marah dan memukul, saya tidak kuat untuk diam. Saya mengusir Bapak. Dan begitu Bapak memukul, saya membalasnya sampai Bapak terjatuh-jatuh. Emak memarahi saya sebagai anak laknat. Saya sakit hati. Saya bingung. Mesti bagaimana saya? 

Saat Emak sakit dan Bapak semakin menjadi dengan judi buntutnya, sakit hati saya semakin menggumpal, tapi saya tidak tahu sakit hati oleh siapa. Hanya untuk membawa Emak ke dokter saja saya tidak sanggup. Bapak yang semakin sering tidur entah di mana, tidak perduli. Hampir saya memukulnya lagi. 

Di jalan, saat saya jualan koran, saya sering merasa punya dendam yang besar tapi tidak tahu dendam oleh siapa dan karena apa. Emak tidak bisa ke dokter. Tapi orang lain bisa dengan mobil mewah melenggang begitu saja di depan saya, sesekali bertelepon dengan handphone. Dan di seberang stopan itu, di warung jajan bertingkat, orang-orang mengeluarkan ratusan ribu untuk sekali makan. 

Maka tekad saya, Emak harus ke dokter. Karena dari jualan koran tidak cukup, saya merencanakan untuk mencopet. Berhari-hari saya mengikuti bus kota, tapi saya tidak pernah berani menggerayangi saku orang. Keringat dingin malah membasahi baju. Saya gagal jadi pencopet. 

Dan begitu saya melihat orang-orang belanja di toko, saya melihat Ibu memasukkan dompet ke kantong plastik. Maka saya ikuti Ibu. Di atas jembatan penyeberangan, saya pura-pura menabrak Ibu dan cepat mengambil dompet. Saya gembira ketika mendapatkan uang 300 ribu lebih. 

Saya segera mendatangi Emak dan mengajaknya ke dokter. Tapi Ibu…, Emak malah menatap saya tajam. Dia menanyakan, dari mana saya dapat uang. Saya sebenarnya ingin mengatakan bahwa itu tabungan saya, atau meminjam dari teman. Tapi saya tidak bisa berbohong. Saya mengatakan sejujurnya, Emak mengalihkan pandangannya begitu saya selesai bercerita. 

Di pipi keriputnya mengalir butir-butir air. Emak menangis. Ibu…, tidak pernah saya merasakan kebingungan seperti ini. Saya ingin berteriak. Sekeras-kerasnya. Sepuas-puasnya. Dengan uang 300 ribu lebih sebenarnya saya bisa makan-makan, mabuk, hura-hura. Tidak apa saya jadi pencuri. Tidak perduli dengan Ibu, dengan orang-orang yang kehilangan. Karena orang-orang pun tidak perduli kepada saya. Tapi saya tidak bisa melakukannya. Saya harus mengembalikan dompet Ibu. Maaf.”

Surat tanpa tanda tangan itu berulang kali saya baca. Berhari-hari saya mencari-cari anak muda yang bingung dan gelisah itu. Di setiap stopan tempat puluhan anak-anak berdagang dan mengamen. Dalam bus-bus kota. Di taman-taman. Tapi anak muda itu tidak pernah kelihatan lagi. Siapapun yang berada di stopan, tidak mengenal anak muda itu ketika saya menanyakannya.

Lelah mencari, di bawah pohon rindang, saya membaca dan membaca lagi surat dari pencopet itu. Surat sederhana itu membuat saya tidak tenang. Ada sesuatu yang mempengaruhi pikiran dan perasaan saya. Saya tidak lagi silau dengan segala kemewahan. Ketika Kang Dwi membawa hadiah-hadiah istimewa sepulang kunjungannya ke luar kota, saya tidak segembira biasanya.Saya malah mengusulkan oleh-oleh yang biasa saja.

Kang Dwi dan kedua anak saya mungkin aneh dengan sikap saya akhir-akhir ini. Tapi mau bagaimana, hati saya tidak bisa lagi menikmati kemewahan. Tidak ada lagi keinginan saya untuk makan di tempat-tempat yang harganya ratusan ribu sekali makan, baju-baju merk terkenal seharga jutaan, dan sebagainya.

Saya menolaknya meski Kang Dwi bilang tidak apa sekali-sekali. Saat saya ulang tahun, Kang Dwi menawarkan untuk merayakan di mana saja. Tapi saya ingin memasak di rumah, membuat makanan, dengan tangan saya sendiri. Dan siangnya, dengan dibantu Bibi Dian, lebih seratus bungkus nasi saya bikin. Diantar Kang Dwi dan kedua anak saya, nasi-nasi bungkus dibagikan kepada para pengemis, para pedagang asongan dan pengamen yang banyak di setiap stopan.

Di stopan terakhir yang kami kunjungi, saya mengajak Kang Dwi dan kedua anak saya untuk makan bersama. Diam-diam air mata mengalir di mata saya. Anna menghampiri saya dan bilang, “Mama, saya bangga jadi anak Mama.” Dan saya ingin menjadi Mama bagi ribuan anak-anak lainnya.

Wallahua’lam bish Shawwab ....
Continue reading →

Teruntuk Dirimu yang Menyayangiku Setulus Hati

0 comments

Bismillahirrahmanirrahiim....
Bila aku jatuh cinta.
Ku labuhkan persaaan cinta ini kepada-Mu
Karena ku tahu ini adalah cinta karena fitrah dari-Mu
Yang sengaja Engkau berikan kepada hati setiap hamba-Mu
Untuk menyempurnakan separuh dari agama kami
Bila aku jatuh cinta.
Aku hanya manusia biasa ya Allah
Terkadang hati ini masih sulit untuk dijaga
Aku bukanlah seorang malaikat yang tidak mempunyai nafsu
Aku bukan seorang muslimah yang baik
Yang selalu taat akan kewajiban kami kepada-Mu
Terkadang diri ini masih sering melakukan hal-hal yang Engkau larang
Baik sengaja atau pun tidak..
Ya Allah,
Jauhkan segala rasa yang akan membawa kami kepada kakafiran
Hingga dapat menjauhkan kami dari segala kebaikan diri
Bila aku jatuh cinta.
Aku takut cinta ini akan membawa aku ke dalam jurang maksiat..
Ingatkan aku ya Allah
Ingatkan kami...
Bila aku jatuh cinta.
Hal yang seharusnya membuat bangga para wanita
Tapi dihatiku yang ada hanya ketakutan
Aku takut tidak bisa menjaga hati ini
Hingga berkuranglah rasa cintaku pada-Mu
Jauhlah segala angan yang membuat akau terhempas ke lautan gelora yang penuh dosa
Ya Allah ya Tuhanku..
Bila aku jatuh cinta.
Hal yang seharusnya membuat jiwa gelora,
Taoi kini aku tersungkur dalam nestapa
Mengartikan perasaan yang tidak biasa ini
Mengartikan segalanya ini
Jauhkanlah jauhkan lah
Jauhkanlah segala keburukan kepada kami...
***
jika dia tercipta untukku,
dekatkanlah yang jauh ini
satukan hati kami agar selalu terpaut akan kasih-Mu
jika dia tertulis untukku,
ubahlah segala yang buruk menjadi kebaikan dalam hidup kami
agar selalu terjaga hubungan ini menjadi hubungan yang Engkau ridhoi
jika dia hanyalah untukku
jangan biarkan keraguan ini membayang di hati
dan akan menjadi ketakutan di sanubari...
ku genggam erat Tangan-mu ya Rabb..
persatukan kami dalam naungan cinta-Mu
laksana cinta Rasul kepada-Mu
laksana Muhammad kepada Khadijah
laksana Ali menyayangi fatimah...
agar cinta ini menjadi sebuah pendar-pendar dakwah
untu kekuatan agama-Mu ya Rabb..

by: Al-Madinatul Siti Munawwaroh
Continue reading →

Orang-orang yang Didoakan Malaikat

0 comments

Malaikat adalah makhluk Allah yang mulia, Allah SWT berfirman tentang malaikat:
"Sebenarnya (malaikat - malaikat itu) adalah hamba - hamba yang DIMULIAKAN, mereka tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah - perintah-Nya.  Allah mengetahui segala sesuatu yang dihadapan mereka dan yang dibelakang mereka, dan mereka tidak memberikan SYAFA'AT melainkan kepada orang - orang yang diridhai Allah, dan mereka selalu berhati - hati karena takut kepada-Nya" (QS Al Anbiyaa' 26-28)


Malaikat hanya akan mendoakan hamba Allah yang diridloi-Nya....
Siapakah hamba Allah yang didoakan oleh para Malaikat ?
Tentunya Anda juga mau didoakan oleh Malaikat bukan ?
Inilah hamba-hamba Allah yang didoakan oleh para Malaikat:

1. Orang yang duduk menunggu shalat.
Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah salah seorang diantara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya 'Ya Allah, ampunilah ia.  Ya Allah sayangilah ia'" (Shahih Muslim no. 469)

2. Orang - orang yang berada di shaf bagian depan di dalam shalat.
Imam Abu Dawud (dan Ibnu Khuzaimah) dari Barra' bin 'Azib ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang - orang) yang berada pada shaf - shaf terdepan" (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud I/130)

3. Orang - orang yang menyambung shaf (tidak membiarkan sebuah kekosongan di dalm shaf).
Para Imam yaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang - orang yang menyambung shaf - shaf" (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/272)

4. Orang yang mengucapkan amiin bersamaan dengan Para malaikat dalam sholat.
Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Jika seorang Imam membaca 'ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh dhaalinn', maka ucapkanlah oleh kalian 'aamiin', karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu" (Shahih Bukhari no. 782)

5. Orang yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat. 
Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Para malaikat akan selalu bershalawat kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat dimana ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata, 'Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia'" (Al Musnad no. 8106, Syaikh Ahmad Syakir menshahihkan hadits ini)

6. Orang - orang yang melakukan shalat shubuh dan 'ashar secara berjama'ah.
Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu para malaikat ( yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal.  Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat 'ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat 'ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, 'Bagaimana kalian meninggalkan hambaku ?', mereka menjawab, 'Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat'" (Al Musnad no. 9140, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir)

7. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan.
Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ummud Darda' ra., bahwasannya Rasulullah SAW bersabda, "Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan.  Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata 'aamiin dan engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan'" (Shahih Muslim no. 2733)

8. Orang - orang yang berinfak.
Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidak satu hari pun dimana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya berkata, 'Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak'.  Dan lainnya berkata, 'Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit'" (Shahih Bukhari no. 1442 dan Shahih Muslim no. 1010)

9. Orang yang makan sahur.
Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath Thabrani, meriwayaatkan dari Abdullah bin Umar ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang - orang yang makan sahur" (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhiib wat Tarhiib I/519)

10. Orang yang menjenguk orang sakit.
Imam Ahmad meriwayatkan dari 'Ali bin Abi Thalib ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga shubuh" (Al Musnad no. 754, Syaikh Ahmad Syakir berkomentar, "Sanadnya shahih")

11. Seseorang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain.
Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Abu Umamah Al Bahily ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah diantara kalian.  Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain" (dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Kitab Shahih At Tirmidzi II/343)


12. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci.
Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya.  Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa 'Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci'" (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/37)

Continue reading →
Sunday, August 5, 2012

Pacaran

0 comments
Continue reading →
Friday, July 20, 2012

Bila Suami Mengerjakan Tugas Istri

0 comments
Bismillahirramanirrahim..

Suatu malam di pinggiran Kota Pekalongan…“Bang, maaf ya.. dari kemarin Muti dah pengen banget ngebersihin kulkas, tapi belum sempat juga.” kataku sambil memperhatikan suamiku yang sedang membersihkan sisa-sisa defrost kulkas.

Sedih rasanya melihat suamiku melakukan pekerjaan rumah yang biasanya aku kerjakan sendiri, apalagi di tengah-tengah kesibukannya kuliah, membuatku semakin merasa bersalah tidak dapat memberikannya ketenangan sepulangnya dari kampus. Suamiku hampir selalu pulang larut malam.

Terkadang sesampainya ia di rumah, ia bisa langsung mencuci baju, walau pakai mesin cuci tapi kan tetap saja ada waktu dan tenaga yang harus dicurahkan. Terkadang kalau aku sudah tidur, semerbak wangi cairan pembersih lantai tercium olehku. Ketika kubuka mataku, tampaklah suamiku sedang mengepel lantai. Kadang ia juga tampak sedang melap perabotan berdebu, dan kali ini suamiku membersihkan kulkas. Subhanallah…

Istri mana yang tak bahagia bila suaminya mau membantunya mengerjakan pekerjaan yang biasanya dia lakukan sendiri di rumah, seperti bersih-bersih, menyapu, mengepel, mencuci… yah, walaupun mencucinya juga pakai mesin cuci, tapi tetap saja kan kebanyakan istri yang melakukan tugas itu ?!

Ada suami yang membantu istrinya itu karena sudah terbiasa sejak sebelum menikah dulu sehingga melakukan pekerjaan rumah tangga adalah hal yang biasa bahkan mudah baginya. Dengan senang hati ia melakukan apa yang bisa ia lakukan untuk meringankan pekerjaan istrinya di rumah. Masya Allah!

Tapi ada juga suami yang tidak biasa dengan pekerjaan itu namun ia berusaha sekuat tenaga melakukannya karena Allah, ingin mencontoh Nabi Muhammad -shallallahu’alayhi wasallam- yang dipuji istri beliau sebagai suami yang suka membantu pekerjaan istrinya. [1]

Yang paling menyebalkan tentunya suami yang sudah tidak biasa melakukan pekerjaan rumah tangga, tidak mau berusaha, mengeluh pula. “Deuh ni lantai kotor amat sih!” katanya tanpa berinisiatif melakukan apa-apa, padahal ia tahu istrinya sudah kerepotan dengan pekerjaan rumah tangga yang lain dan disibukkan dengan anak2nya sepanjang hari. Kalau pun ia mau berusaha membantu istrinya, sambil mengomel dia melakukannya, “Harusnya kamu nih yang ngerjain!”

Di lain pihak, ada istri yang senang dan amat bersyukur karena suaminya membantunya, baik suaminya itu melakukannya dengan ikhlas ataupun tidak. Saking senangnya sampai ia merasa malu bahkan menganggap dirinya tidak becus sebagai istri “Istri macam apa aku ini, sampai suami harus turun tangan”, begitu bisiknya dalam hati ketika melihat suaminya mengerjakan pekerjaan rumah.

Tapi ada juga seorang istri yang merasa “Ya memang harus begitulah seorang suami; membantu tugas istri di rumah. Lagian biar suami tuh tau kalo pekerjaan istri di rumah tu bikin capek juga.”

Bahkan ada juga istri yang lebih parah lagi, yaitu yang kelewatan. Sudah tahu suaminya akan membantu, ia mengeluh terus, berharap suaminya iba dan akhirnya membantunya.

Padahal suami itu telah banyak membantu kita tanpa kita sadari.
Dia menikahi kita, agar kita terjaga dari fitnah.
Dia memberi kita tempat tinggal, agar kita terjaga dari cuaca.
Dia memberi kita nafkah, agar kita bisa belanja.
Dia memberi kita anak, agar ada yang dapat mendoakan kita masuk surga.

Susah payah dia mempertahankan kebahagiaan kita, walau kita tak selalu menyadarinya.
Dan kita masih berharap dia membantu pekerjaan kita di rumah???
Sungguh wahai Suamiku,
rasa bersalah yang sangat besar menimpa diriku
apabila kau sampai membantuku dalam melakukan pekerjaanku di rumah,
walau tidak kupingkiri aku merasa sangat terbantu karena itu.

Aku selalu minta maaf apabila suamiku sampai harus mengerjakan pekerjaan di rumah. Tapi aku tidak tahu apakah ia pernah mendengarkanku mengucapkannya. Aku tahu kepalanya sudah cukup penuh dengan tugas-tugas di kampus. Seperti malam itu ketika ia membersihkan kulkas. Aku tak tahu apa ia sedang menyindir ketidak cekatanku ataukah memang ia ingin meringankan bebanku.

Berkecamuk perasaan dan pikiranku. Apakah suamiku marah ataukah ia ikhlas melakukannya…

“Bang…” kataku.

“Ya…” katanya.

“Maaf, Muti belum sempet ngebersihin kulkas..” kataku sekali lagi…

“Iya gapapa…”

Matanya tak menatapku, tangannya masih sibuk melap dinding-dindind kulkas. Sepertinya pikirannya tidak di rumah, melainkan di tugas-tugasnya yang menumpuk. Sementara aku semakin terpuruk memikirkan kenapa nggak aku kerjain tadi siang. Kasihan suamiku, banyak sekali paper yang harus ia kerjakan, dan sekarang dia sedang membersihkan kulkas.

“Gapapa ti…” katanya, “Abang juga sambil refreshing kok…”

Haaa?! Refreshing?! Membersihkan kulkas = refreshing?!

Masya Allah… aku jadi senyum deh. Mungkin layar laptop membuat mata lelah ya bang, dan membersihkan kulkas itu lebih ringan daripada mengerjakan tugas-tugas yang ada.

Barakallahu fiik. Jazakallahu khayr ya zawjiy..

Sudahlah membantu pekerjaan istri itu meringankan beban yang ada, apalagi dianggap sebagai refreshing saja…
______________
[1] Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu ‘anha, ia berkata : “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam suka membantu pekerjaan istrinya. Dan jika tiba waktu shalat, beliau keluar untuk menjalankan shalat”. [HR Bukhari, 6039].
Continue reading →

Kisah 25 Nabi dan Rasul Allah S.W.T

0 comments

Jumlah Nabi dan Rosul disebut dalam hadist : Dari Abi Zar’ra bahwa Rasulullah SAW bersabda ketika ditanya tentang jumlah para nabi, “(Jumlah para nabi itu) adalah seratus dua puluh empat ribu (124.000) nabi.” “Lalu berapa jumlah Rasul diantara mereka?” Beliau menjawab, “Tiga ratus dua belas(312)” (HR At-Turmuzy). Nabi menerima wahyu yang hanya diperuntukkan bagi dirinya sendiri, sedangkan Rosul menerima wahyu untuk dirinya sendiri dan bertugas menyampaikan wahyu tersebut kepada umatnya.

Sedangkan yang 25 adalah nabi yang sekaligus Rosul, yang nama mereka disebutkan secara tegas di dalam Al-Quran diantaranya yaitu:

1. Nabi Adam
Diperkirakan hidup pada 5872-4942 SM di sekitar wilayah yang kini dikenal sebagai India. Konon disitulah Nabi Adam pertama kali turun ke muka bumi. Lalu beliau berjalan ke wilayah yang kini disebut dengan jazirah Arabia dan bertemu dengan istrinya, Hawwa. Mereka lantas menetap di sekitar Ka’bah yang memang telah dibangun sebelumnya oleh para malaikat.

Nama nabi Adam disebutkan sebanyak 25 kali dalam Al-Quran Al-Karim. Diriwayatkan bahwa beliau punya 40 anak dan wafat di jazirahArabia

2. Nabi Idris bin Yarid bin Mahlail dari keturunan Nabi Syits bin Adam
Diperkirakan hidup sekitar tahun 4533-4188 SM. Nabi Idris dari Anak keturunan Qabil yang tinggal di Babil di Iraq.
Nama beliau disebutkan sebanyak 2 kali dalam Quran.

3. Nabi Nuh bin Malik bin Mutawashlihbin Idris dari keturunan Nabi Syits bin Adam
Diperkirakan hidup pada tahun 3993-3043 SM dan diangkat menjadi nabi pada tahun 3650 SM. Diperkirakan beliau tinggal di wilayah yang kini disebut sebagaiIraq. Nabi Nuh disebutkan sebanyak 43 kali dalam Al-quran dan memiliki 4 anak laki-laki.Para ahli sejarah banyak menyebutkan bahwa beliau wafat di Mekkah

4. Nabi Hud bin Abdullah bin Rabah bin Al-Khulud dari keturunan Sam bin Nuh
Diperkirakan hidup pada tahun 2450-2320 SM. Kaum yang beliau dakwahi disebut dengan Kaum ‘Ad yang tinggal di Al-Ahqaf, Yaman.

Nama beliau disebutkan sebanyak 7 kali dalam Al-Quran. Dan diriwayatkan beliau wafat di Timur Hadhramaut, Yaman

5. Nabi Shalih bin Ubaid bin ‘Ashif dari keturunan Sam bin Nuh
Diperkirakan beliau hidup pada tahun 2150-2080 SM dan diangkat menjadi nabi pada tahun 2100 SM. Beliau ditugaskan berdakwah kepada Kaum Tsamud yang tinggal di Al-Hijir.

Nama beliau disebutkan sebanyak 9 kali di dalam Al-Quran dan wafat di Madain Shalih, Mekkah.

6. Nabi Ibrahim bin Azar bin Nahur dari keturunan Sam bin Nuh
Beliau diperkirakan hidup tahun 1997-1822 SM dan diangkat menjadi nabi pada tahun 1900 SM. Beliau tinggal di Kaldaniyyun,Ur, negeri yang disebut kini sebagaiIraq.

Nama beliau disebutkan sebanyak 69 kali dalam Al-Quran dan wafat di Alkhalil,Hebron, Palestina

7. Nabi Luth bin Haran bin Azar bin Nahur dari keturunan Sam bin Nuh
Diperkirakan hidup pada tahun 1950-1870 SM dan diangkat menjadi nabi pada tahun 1900 SM. Beliau ditugaskan berdakwah kepada Kaum Luth yangtinggal di negeri Sadum, Syam, Palestina.

Nama beliau disebutkan sebanyak 27 kali dalam Al-Quran, punya 2 anak perempuan. Beliau meninggal di Desa Shafrah di Syam, Palestina.

8. Nabi Ismail bin Ibrahim Azar bin Nahur dari keturunan Sam bin Nuh
Diperkirakan hidup pada tahun 1911-1774 SM dan dianggkap menjadi nabi pada tahun 1850 SM. Beliau tinggal di Amaliq dan qabilah Yaman, Mekkah.

Nama beliau disebutkan sebanyak 12 kali dalam Al-Quran dan punya 12 anak. Meniggal tahun 1779 SM di Mekkah

9. Nabi Ishaq Ibrahim Azar bin Nahur dari keturunan Sam bin Nuh
Diperkirakan hidup pada tahun 1897-1717 SM dan diangkat menjadi nabi pada tahun 1800 SM. Beliau ditugaskan berdakwah kepada Kan’anniyun di wilayah Al-Khalil Palestina.

Nama beliau disebutkan sebanyak disebutkan sebanyak 17 kali. Punya 2 anak dan meninggal di Alkhalil Hebron Palestina

10. Nabi Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim
Diperkirakan hidup pada tahun 1837-1690 SM dan diangkat menjadi nabi pada tahun 1750 SM. Beliau ditugaskan berdakwah kepada Bani Israil di Syam.

Nama beliau disebutkan sebanyak disebutkan sebanyak 16 kali dan punya 12 anak. Beliau wafat di Alkhalil Hebron Palestina.

11. Nabi Yusuf bin Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim
Diperkirakan hidup pada tahun 1745-1635 SM dan diangkat menjadi nabi pada tahun 1715 SM Beliau ditugaskan berdakwah kepada Bani Israil dan Heksos di Mesir

Nama beliau disebutkan sebanyak 27 kali di dalam Al-Quran. Punya 2 anak laki dan 1 anak perempuan. Beliau wafat di Nablus Palestina.

12. Syu’aib bin Mikail bin Yasyjar bin Madyan bin Ibrahim
Diperkirakan hidup pada tahun 1600-1490 SM dan diangkat menjadi nabi pada tahun 1550 SM. Beliau ditugaskan berdakwah kepada Madyan dan Penduduk Aikah Madyan. Nama beliau disebutkan sebanyak 11 kali di dalam Al-Quran. Beliau wafat di Madyan.

13. Nabi Ayyub bin Amwas bin Zarih dari keturunan Ibrahim
Diperkirakan hidup pada tahun 1540-1420 SM. Dan diangkat menjadi nabi pada tahun 1500 SM. Beliau ditugaskan berdakwah kepada Orang-orang Amoria di Huran, Syam, Palestina. Disebutkan sebanyak 4 kali di dalam Al-Quran. Punya 26 anak. Beliau wafat di Huran di Syam.

14. Nabi Zulkifli bin Bisyr bin Ayyub dari keturunan Ishaq bin Ibrahim
Diperkirakan hidup pada tahun 1500-1425 SM dan diangkat menjadi nabi pada tahun 1460 SM. Beliau ditugaskan berdakwah kepada orang-orang Amoria di Damaskus & sekitarnya.

Disebutkan sebanyak 1 kali di dalam Al-Quran. Punya 2 anak. Beliau wafat di Damaskus Syiria.

15. Nabi Musa bin Imran dri keturunan Ya’qub bin Ishak
Diperkirakan hidup pada tahun 1527-1408 SM dan diangkat menjadi nabi pada tahun 1450 SM. Beliau ditugaskan berdakwah kepada Para Firaun Mesir dan Bani Israil di Mesir.

Disebutkan sebanyak 136 kali di dalam Al-Quran. Punya 2 anak. Beliau wafat di Tanah Tih.

16. Nabi Harun bin Imran dri keturunan Ya’qub bin Ishak
Diperkirakan hidup pada tahun 1531-1408 SM dan diangkat menjadi nabi pada tahun 1450 SM. Beliau ditugaskan berdakwah kepada para Firaun Mesir dan Bani Israil Mesir.

Disebutkan sebanyak 19 kali di dalam Al-Quran dan wafat di Tanah Tih

17. Nabi Daud bin Aisya bin Awid dari keturunan Yahuza bin Ya’qub
Diperkirakan hidup pada tahun 1041-971 SM dan diangkat menjadi nabi pada tahun 1010 SM. Beliau ditugaskan berdakwah kepada Bani Israil di Palestina.

Disebutkan sebanyak 16 kali di dalam Al-Quran. Punya 1 anak dan wafat di Baitul Maqdis, Palestina.

18. Nabi Sulaiman bin Daud bin Aisya bin Awid dari keturunan Yahuza bin Ya’qub
Diperkirakan hidup pada tahun 989-931 SM dan diangkat menjadi nabi pada tahun 970 SM. Beliau ditugaskan berdakwah kepada Bani Israil di Palestina.

Disebutkan sebanyak 27 kali di dalam Al-Quran. Beliau wafat di Rahbaam Baitul Maqdis, Palestina.

19. Nabi Ilyas bin Yasin bin Fanhas dari keturunan Harun bin Imran
Diperkirakan hidup pada tahun 910-850 SM dan diangkat menjadi nabi pada tahun 870 SM. Beliau ditugaskan berdakwah kepada Orang-orang Phiniq di Ba’labak di Syam.

Disebutkan sebanyak 2 kali di dalam Al-Quran. Beliau tidak wafat tapi diangkat ke sisi Allah.

20. Nabi Ilyasa’ bin Akhtub dari keturunan Yusuf bin Ya’qub
Diperkirakan hidup pada tahun 885-795 SM dan diangkat menjadi nabi pada tahun 830 SM. Beliau ditugaskan berdakwah kepada Bani Israil dan orang-orang Amoria di Panyas, Syam.

Disebutkan sebanyak 2 kali di dalam Al-Quran. Beliau wafat di Palestina

21. Yunus bin Matta dari keturunan Bunyamin bin Ya’qub
Diperkirakan hidup pada tahun 820-750 SM. Beliau ditugaskan berdakwah kepada orang Asyiria di Ninawa diIraq. Disebutkan sebanyak 6 kali di dalam Al-Quran. Beliau wafat di Ninawa diIraq

22. Nabi Zakaria bin Dan bin Muslim dari keturunan Rahbaam bin Sulaiman
Diperkirakan hidup pada tahun 91-31 SM dan diangkat menjadi nabi pada tahun 2 SM. Beliau ditugaskan berdakwah kepada Bani Israil di Palestina.

Disebutkan sebanyak 8 kali di dalam Al-Quran. Punya 1 orang anak dan beliau wafat di Syam.

23. Yahya bin Zakaria bin Dan bin Muslim dari keturunan Rahbaam bin Sulaiman
Diperkirakan hidup pada tahun 1SM – 31M dan diangkat menjadi nabi pada tahun 28M. Beliau ditugaskan berdakwah kepada Bani Israil di Palestina.

Disebutkan sebanyak 4 kali di dalam Al-Quran. Dan wafat di Damaskus Syiria

24. Nabi Isa bin Maryam binti Imran dari keturunan Sulaiman bin Daud
Diperkirakan hidup pada tahun 1SM-32M dan diangkat menjadi nabi pada tahun 29M. Beliau ditugaskan berdakwah kepada Bani Israil di Palestina

Disebutkan sebanyak 25 kali di dalam Al-Quran. Beliau juga tidak wafat melainkan diangkat ke sisi Allah.

25. Nabi Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muttalib dari keturunan Ismail bin Ibrahim
Diperkirakan hidup pada tahun 571M-632M dan diangkat menjadi nabi pada tahun 610M. Beliau ditugaskan berdakwah kepada seluruh manusia dan alam semesta. Tinggal di Mekkah dan Madinah. Disebutkan sebanyak 5 kali di dalam Al-Quran. Nabi Punya 7 orang anak dan wafat di Madinah.
Continue reading →
Thursday, July 19, 2012

Sakit Hati dan Penawarnya

0 comments

Hampir setiap orang tentu pernah mengalami sakit hati dalam hidupnya. Baik dalam keluarga, berteman, maupun bermasyarakat.

Sebagaimana sifat sedih dan gembira, rasa yang satu ini adalah suatu kewajaran dalam hidup manusia.

Apalagi, mengingat manusia adalah mahluk sosial, yang dalam setiap interaksinya tidak lepas dari kekhilafan.

Sebab-sebab datangnya perasaan ini pun bermacam-macam.
Dari masalah sepele hingga masalah besar,dapat menjadi pemicunya.

Misalnya berawal dari perbedaan pendapat,adanya konflik atau ketidakcocokan, hingga iri dan dengki.
Bila perasaan ini dibiarkan terlalu lama bercokol dalam hati,maka tidak sehatlah hati itu.
Pemiliknya pun akan stress dan jauh dari keceriaan.
Lebih jauh lagi, hal itu bisa menjauhkan manusia dari Rabb-Nya. Na'udzubillaahi mindzaalik.

Bagaimana memenej rasa sakit hati,agar tidak membuahkan dosa dan azaNya bagi kita sendiri..?

Allah dan Rasul-Nya telah mengajarkan kiat-kiat tersendiri yang dapat menjadi penawar, bila diamalkan.

Apa sajakah itu?

1. Muhasabah (Koreksi Diri).
Sebelum kita menyalahkan orang lain,seharusnyalah kita melihat diri kita sendiri.
Bisa jadi kita merasa tersakiti oleh saudara kita, padahal ia tak bermaksud menyakiti.
Cobalah bertanya pada diri sendiri,mengapa saudara kita sampai bersikap demikian.
Jangan-jangan kita sendiri yang telah membuat kesalahan.

2. Menjauhkan Diri dari Sifat Iri, Dengki,dan Ambisi.
Iri,dengki,dan ambisi adalah beberapa celah yang menjadi pintu bagi syetan untuk memasuki hati manusia.

Ambisi yang berlebihan,dapat membuat seseorang buta dan tuli.
Bila tidak dilandasi iman, seorang yang ambisius cenderung akan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan ambisinya.

Demikian sifat iri dan dengki. Sifat ini berasal dari kecintaan terhadap hal-hal yang bersifat materi, kehormatan, dan pujian. Manusia tidak akan tenang bila dalam hatinya ada sifat ini.

Manusia juga tak akan pernah bisa bersyukur, karena selalu merasa kurang. Ia selalu memandang ke atas, dan seolah tidak rela melihat orang lain memiliki kelebihan atas dirinya.Maka hapuslah terlebih dahulu sikap cinta dunia, sehingga dengki pun sirna.

Rasulullah bersabda,"Tidak boleh dengki kecuali kepada dua orang.Yaitu orang yang diberi harta oleh Allah, kemudian memenangkannya atas kerakusannya di jalan yang benar. Dan orang yang diberi hikmah oleh Allah, kemudian memutuskan persoalan dengannya dan mengajarkannya." (HR. Bukhari).

3. Menjauhkan Diri dari Sifat Amarah dan Keras Hati.
Bila marah telah timbul dalam hati manusia, maka kadang manusia bertindak tanpa pertimbangan akal. Jika akal sudah melemah, tinggallah hawa nafsu.
Dan syetan pun semakin leluasa melancarkan serangannya, lalu mempermainkan diri manusia.

Ibnu Qudamah dalam Minhajul Qashidin menyebutkan bahwa Iblis pernah berkata, "Jika manusia keras hati, maka kami bisa membaliknya sebagai anak kecil yang membalik bola."

4. Menumbuhkan Sifat Pemaaf.
"Jadilah engkau pemaaf, dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh."

Demikian firman Allah dalam Al-Qur'an Surat Al-A'raf : 199.
Allah sang Khaliq saja Maha Pemaaf terhadap hambaNya.

Tak peduli sebesar gunung atau sedalam lautan kesalahan seorang hamba, jika ia bertaubat dengan sungguh-sungguh, maka Allah akan membukakan pintu maaf selebar-lebarnya.

Kita sebagai manusia yang lemah, tidak sepantasnya berlaku sombong, dengan tidak mau memaafkan kesalahan orang lain, sebelum ia meminta maaf.

Insya Allah,dengan begitu, hati akan lebih terasa lapang.

Rasulullah bersabda,"Bertakwalah kepada Allah di mana engkau berada, tindaklanjutilah kesalahan dengan kebaikan, niscaya kebaikan tersebut menghapus kesalahan tersebut, dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik." (HR. Hakim dan At-Tirmidzi).

5. Husnudhdhan (Berprasangka Baik).
Allah berfirman, "Hai orang-orang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka.

Sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa.

Dan janganlah kalian mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah sebagian kalian menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya." (QS. Al-Hujurat : 12).

Adakalanya seorang muslim berburuk sangka terhadap seorang muslim lainnya sehingga ia melecehkan saudaranya.Ia mengatakan yang macam-macam tentang saudaranya,dan menilai dirinya lebih baik.

Tentu, itu adalah hal yang tidak dibenarkan.
Akan tetapi, hendaknya setiap muslim harus mawas diri terhadap titik-titik rawan yang sering memancing tuduhan, agar orang lain tidak berburuk sangka kepadanya.

6. Menumbuhkan Sikap Ikhlas.
Ikhlas adalah kata yang ringan untuk diucapkan, tetapi cukup berat untuk dilakukan.

Orang yang ikhlas dapat meniatkan segala tindakannya kepada Allah.
Ia tidak memiliki pamrih yang bersifat duniawi. Apabila Allah mengujinya dengan kenikmatan,maka ia bersyukur. Bila Allah mengujinya dengan kesusahannya pun, ia bersabar.

Ia selalu percaya bahwa Allah Azza Wa Jalla akan senantiasa memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya.

Orang yang ikhlas akan lebih mudah memenej kalbunya untuk selalu menyerahkan segalanya hanya kepada Allah Azza Wa Jalla.

Hanya kepada-Nyalah ia mengantungkan harapan.Bila Antum wa antuna sedang dilanda sakit hati,cobalah amalkan kiat di atas.Insya Allah,beban hati akan berkurang,dada pun terasa lapang. 
Continue reading →

Bersyukur Dalam Setiap Keadaan

0 comments
SAKIT? Mungkin Allah ingin menggugurkan dosamu...
SEHAT? Mungkin Allah ingin kamu banyak beribadah...
MISKIN? Mungkin Allah ingin melihat usahamu...
KAYA? Mungkin Allah ingin kamu dermawan mambantu yang miskin...
SUSAH? Mungkin Allah ingin kamu jadi orang yang sabar...
SENANG? Mungkin Allah ingin kamu senantiasa mengucap syukur..
Continue reading →

[Kisah Nyata] Jenazah Berwajah Babi

0 comments

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Kisah yang satu ini terjadi pada zaman Rasulullah SAW. Kala itu, ada orang yang tidak mau mengerjakan shalat, maka jasadnya berubah menjadi babi, terutama pada bagian wajah.

Inilah kisahnya, selamat membaca ...

Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa pada suatu hari Rasulullah Muhammad Saw sedang duduk bersama para sahabat, kemudian datang pemuda Arab masuk ke dalam masjid dengan menangis. Ketika Rasulullah Saw melihat pemuda itu menangis, beliau pun bertanya, "Wahai orang muda kenapa kamu menangis?"

Maka berkatalah pemuda itu, "Ya Rasulullah S.A.W, ayah saya telah meninggal dunia dan tidak ada kain kafan dan tidak ada orang yang hendak memandikannya."

Lalu Rasulullah S.A.W memerintahkan Abu Bakar r.a. dan Umar r.a. ikut pemuda itu untuk melihat masalahnya. Setelah mengikut orang itu, maka Abu Bakar r.a dan Umar r.s. mendapati ayah pemuda itu telah berubah menjadi babi hitam, maka mereka pun kembali dan memberitahu kepada Rasulullah S.A.W, "Ya Rasulullah S.A.W, kami lihat mayat ayah orang ini berubah menjadi babi hutan yang hitam."

Kemudian Rasulullah S.A.W dan para sahabat pun pergi ke rumah pemuda itu dan beliau pun berdoa kepada Allah SWT, kemudian mayat itu pun berubah menjadi bentuk manusia semula. Lalu Rasulullah S.A.W dan para sahabat menyolatkan mayat tersebut. Apabila mayat itu hendak dikebumikan, maka sekali lagi mayat itu berubah menjadi seperti babi hutan yang hitam, maka Rasulullah S.A.W pun bertanya kepada pemuda itu, "Wahai orang muda, apakah yang telah dilakukan oleh ayahmu sewaktu dia di dunia dulu?"

Berkata orang muda itu, "Sebenarnya ayahku ini tidak mau mengerjakan shalat." Kemudian Rasulullah S.A.W bersabda, "Wahai para sahabatku, lihatlah keadaan orang yang meninggalkan shalat. Di hari kiamat nanti akan dibangkitkan oleh Allah S.W.T seperti babi hutan yang hitam."

Dalam riwayat yang lain, diceritakan pada masa kepemimpinan Abu Bakar r.a terdapat seorang lelaki yang meninggal dunia dan sewaktu mereka menyembahyanginya tiba-tiba kain kafan itu bergerak. Apabila mereka membuka kain kafan itu mereka melihat ada seekor ular sedang membelit leher mayat tersebut serta memakan daging dan menghisap darah mayat. Lalu mereka mencoba membunuh ular itu.

Apabila mereka mencoba untuk membunuh ular itu, maka berkata ular tersebut, "Laa ilaaha illallahu Muhammadu Rasulullah, menagapakah kamu semua hendak membunuh aku? Aku tidak berdosa dan aku tidak bersalah. Allah S.W.T yang memerintahkan kepadaku supaya menyiksanya sehingga sampai hari kiamat." Lalu para sahabat bertanya, "Apakah kesalahan yang telah dilakukan oleh mayat ini?"

Berkata ular, "Dia telah melakukan tiga kesalahan, di antaranya :"Apabila dia mendengar azan, dia tidak mahu datang untuk sembahyang berjamaah, dia tidak mahu keluarkan zakat hartanya, dia tidak mau mendengar nasihat para ulama. Maka inilah balasannya.

--
Kedua kisah di atas hanyalah sedikit dari balasan Allah SWT terhadap orang-orang yang sengaja meninggalkan shalatnya, tanpa alasan yang dibenarkan. Kelak di akhirat orang-orang seperti akan memperoleh siksa yang jauh lebih mengerikan daripada siksa yang ditampakkan Allah di dunia.

Kita akan selalu bertanya kepada orang-orang yang mengabaikan shalat, tentang nilai shalat yang dipahaminya. Kelalaian mengerjakan shalat selalu saja berawal dari kelemahan umat muslim untuk meneguhkan dirinya dengan shalat. Kalau shalat hanya dipahami sekedar kewajiban, seorang manusia pada rentang waktu tertentu akan mengalami kelelahan atau kejenuhan. Alasan itulah membuat manusia lemah untuk menegakkan shalatnya.

Sahabatku , .. Shalat haruslah menjadi kebutuhan, kebutuhan yang paling utama. Melebihi kebutuhan manusia terhadap makanan, sandang maupun pakaian. Pada tingkat ini, seorang muslim saya pikir tidak akan rela meninggalkan shalatnya, untuk apapun saja yang disajikan dunia ini.

Salam Terkasih ..
Continue reading →
Wednesday, July 18, 2012

Berebut Saling Mendahului Masuk Surga

0 comments
Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ...
Di depan pintu surga, ada beberapa kelompok orang yang sedang bertengkar dan berebut mau masuk sorga terlebih dahulu, mereka terdiri dari kelompok pahlawan yang gugur dalam memperjuangkan agama, kelompok ilmuwan yang telah menggunakan ilmunya untuk kemanusiaan, dan kelompok dermawan yang telah menyumbangkan banyak hartanya untuk kemanusiaan.

Datanglah malaikat untuk menengahi pertengkaran mereka, “Aku tahu apa yang kalian pertengkarkan, tapi aku mau mendengar alasan kenapa masing-masing kalian merasa berhak untuk masuk surga terlebih dahulu?”

Kelompok Pahlawan, “Jasa kami sangat besar, kitab suci pun sudah menegaskan bahwa para pahlawan yang gugur akan masuk surga tanpa dihitung. Itu karena tegak dan tersebarnya agama adalah hasil perjuangan kami.”

Kelompok ilmuwan, “Tuhan telah meninggikan derajat para ilmuwan, dan menjanjikan surga bagi ilmuwan yang ilmunya bermanfaat. Kalau bukan karena ilmu, pastilah kehidupan akan sengsara dan dakwah agama akan sulit tegak dan tersebar.”

Kelompok Dermawan, “Kalau bukan karena harta yang kami sedekahkan, dari mana perjuangan dan penyebaran ilmu akan mendapat dana? Kedermawanan kamilah faktor utama keberhasilan kalian.”

Malaikat, “Baiklah, alasan kalian memang benar semua. Tapi sekarang jawab pertanyaanku! Dari mana kalian mengetahui itu semua?”

“Guru kami lah yang mengajari kami semua itu.”

Tiba-tiba malaikat memanggil sekelompok orang yang dari awal memang hanya diam mendengarkan pertengkaran dan dialog yang terjadi. Mereka adalah kelompok para guru.

Malaikat, “Kenapa kalian tidak ikut berebut untuk masuk surga terlebih dahulu?”

Kelompok Guru, “Kami bangga melihat keberhasilan murid-murid kami. Kami ikhlas jika mereka dapat masuk surga terlebih dahulu. Itulah kebahagiaan kami.”

Malaikat, “Keikhlasan itulah yang jauh lebih penting dari semua jasa. Wahai para guru yang mulia, masuklah kalian ke surga terlebih dahulu!”
Continue reading →

Memahami Karunia Pertolongan Allah

0 comments

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Karunia pertolongan ALLAH Azza wa Jalla terkadang “definisi”-nya tidak mesti sama dengan apa yang terpikir dalam benak dan terbetik dalam untaian harapan kita. 

Bisa jadi apa yang kita artikan dan kita dambakan lewat doa ataupun cetusan hati itu berupa ‘A’, ternyata yang datang berbentuk ‘B’. Sayangnya, kita kerapkali tidak menyadarinya. Kita anggap bahwa ALLAH tidak menolong kendati sudah ‘habis-habisan’ berdoa. 

Akan tetapi, bagi orang yang sudah memiliki makrifat, tentulah tidak akan atau setidaknya tidak akan berlama-lama terjebak dalam buruk sangka seperti itu. Dia akan diberi kesanggupan oleh ALLAH untuk dapat menangkap hikmah dibalik setiap kejadian. 

Dan oleh karena itu, cepat atau lambat akan segera disadarinya bahwa ALLAH Azza wa Jalla sama sekali tidak akan pernah lalai dalam mengurus hamba-Nya dan tidak akan pernah lupa untuk mengabulkna doa-doanya.

Ketika suatu waktu kita ingin pertolongan ALLAH dan ternyata pertolongan itu belum datang juga seperti yang kita inginkan, namun kita tetap bisa berdoa dan shalat tahajud, maka itu pun harus membuat kita puas. Mengapa? Sebab, karunia ALLAH tidak harus berbentuk material seperti yang kita inginkan. 

Kita bisa berdoa, kita bisa tahajud, dan kita bisa tetap bersungguh-sungguh dalam meminta, itu pun merupakan karunia besar. Bahkan bisa jadi lebih besar daripada apa yang yang kita minta, baik berupa uang ataupun aneka bentuk pertolongan lainnya.

Ketika kita diuji dengan lilitan hutang, misalnya, lantas kita setiap malam menangis dan berdoa, “Ya, ALLAH. Sesungguhnya hanya Engkaulah yang Mahakaya. Jagat raya alam semesta ini sungguh milik-Mu. Bayangkanlah hutangku, ya Rabb.” 

Akan tetapi, ketika ternyata hutang-hutang itu tak bisa terbayarkan juga, maka bukanlah itu berarti doa kita tidak dikabulkan-Nya. 

Sesungguhnya, kesanggupan kita untuk bangun setiap malam dan memanjatkan doa dengan penuh harap, ini pun karunia ALLAH yang amat besar. Apa sih artinya hutang bagi ALLAH yang Mahakaya? Mungkin dengan hutang itu ALLAH justru sedang menjerat seorang hamba-Nya agar semakin dekat kepada-Nya.

“Ya, ALLAH. Usahaku saat ini sedang macet. Tolonglah, ya ALLAH. Bukanlah Engkau Mahakaya, Pemiliki segalanya?” Subhanallah. Bukankah sangat jarang kata-kata seperti ini terucap dari lisan seseorang ketika dia sedang dalam keadaan makmur? 

Sungguh mahal kata-kata makrifat seperti itu, yang bisa jadi terlontar dari lisan kita justru tatkala kita sedang dalam kesusahan. Nah, siapa tahu itu merupakan karunia yang lebih besar daripada dilapangkan seketika oleh ALLAH.

Jadi, kita terus-menerus memohon, menghiba-hiba, dan dengan sekuat tenaga memaksakan diri mendekat kepada ALLAH, itu pun adalah karunia ALLAH yang lebih besar dari pada yang kita mintakan dalam doa.

Kita datang menghadiri pengajian di majlis taklim karena suatu kesulitan dan kesempatan yang tengah di hadapi, lalu kita dengarkan ceramah sang mubaligh; itu lebih baik daripada doa yang kita minta. Karena dengan cara ini mungkin lebih banyak yang terselesaikan daripada satu penyelesaian masalah yang kita mintakan dalam doa.

Kita minta dimudahkan urusan oleh ALLAH tetapi malah diberi ilmu; bisa jadi itu lebih manfaat daripada kemudahan urusan yang kita cari. Karena, dengan ilmu justru lebih banyak urusan yang bisa terselesaikan. Demikian juga bila kita sedang mempunyai masalah dengan tetangga atau orang tua, tetapi kita telah datang kepada ulama untuk menuntut ilmu; itu ‘kan merupakan masalah yang dapat membuat kita menjadi lebih baik.

Walhasil, janganlah takut oleh suatu masalah karena pertolongan ALLAH itu teramat dekat. Dan bentuknya yang mahal adalah ketika kita berubah menjadi semakin taat kepada ALLAH. Sekali lagi, semua itu adalah karunia yang jauh lebih besar daripada yang kita minta.
Continue reading →

Keajaiban Cairan Ketuban

0 comments

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ...
Cairan ketuban secara khusus diproduksi untuk janin. Menurut Harun Yahya, cairan itu untuk menjamin organ-organ janin siap untuk berfungsi setelah lahir. Sang janin, ketika di dalam rahim, menggunakan cairan ketuban untuk berlatih menyesuaikan diri dengan dunia luar dengan cara menelan cairan tersebut secara teratur.

Dengan cara ini, lidah sang janin mulai merasakan rasa pahit, rasa manis, rasa asin dan asam. Setelah itu, kelenjar ludah mulai berfungsi. Cairan ketuban yang ditelan oleh janin akan membuat si janin menyiapkan usus untuk fungsi penyerapannya, dan membuat ginjal bekerja karena perlunya penyaringan konstan cairan tersebut dari darah.

Cairan yang diserap dari ginjal dikirimkan kembali ke cairan ketuban, tanpa mencemarinya, karena ginjal memiliki kemampuan, berbeda dengan fungsi nantinya, menyaring dan mensterilkan cairan yang ditelan oleh si janin. Dan cairan ini, sama seperti saat anda membersihkan kolam renang, secara terus menerus dibersihkan dengan bantuan sedikit cairan lain.

Seiring dengan perkembangannya, cairan saluran cerna mulai disekresikan ke dalam lambung agar sistem pencernaan siap sepenuhnya. Dan sel-sel usus janin yang baru terbentuk memperoleh kemampuan untuk membedakan antara gula dan garam dan kemudian mengembalikan produk-produk sisa khusus ke darah sang ibu. Dengan cara ini, baik usus maupun ginjal sama-sama bekerja. 

''Cairan ketuban dicerna oleh usus janin setiap tiga jam, berarti delapan kali sehari dan dikembalikan ke ibu melalui darah,'' papar pemilik nama asli Adnan Oktar itu.

Cairan yang tertelan dilepaskan ke kolam cairan ketuban, baik dari rahim ibu maupun dari paru-paru dan ginjal janin tempat cairan tersebut terbentuk. Dengan begitu, jumlah cairan ini, yang sangat penting bagi sang janin, tetap konstan. Karena sistem yang sempurna ini, sistem pencernaan janin bekerja tanpa membahayakan si janin.

Cairan ketuban tidak hanya mempersiapkan sistem pencernaan untuk masa setelah lahir, tapi juga menjamin si janin dapat bergerak lebih nyaman di dalam rahim sang ibu. Janin mengapung di dalam cairan ini sama seperti perahu dayung yang terikat di pelabuhan. 

Dalam keadaan ini, janin dapat bergerak dengan sangat aman di dalam rahim sang ibu. Cairan ini juga melindungi si janin dari setiap trauma dari luar. Tekanan dari arah manapun terhadap cairan ini disebarkan secara merata ke segala arah sehingga melindungi sang janin dari efek yang membahayakan. Sebagai contoh, jika si ibu berlari, guncangan yang terjadi tidak menimbulkan efek terhadap si janin; sama seperti gabus yang diguncang di dalam tabung yang berisi air. 

Sistem perlindungan yang sangat sempurna ini telah diciptakan untuk janin, setiap jenis bahaya yang mungkin terjadi telah diramalkan dan tindakan pencegahan terhadapnya pun telah disiapkan.

Keberadaan cairan ketuban juga penting bagi kesehatan sang ibu. Cairan ini mengisi seluruh rahim ibu, sehingga saat janin tumbuh dan makin berat, tidak menimbulkan tekanan terhadap rahim. Jika cairan ini tidak ada, janin yang terus tumbuh akan menyebabkan rahim terdesak ke bawah dan tekanan balik yang diberikan dinding rahim akan menyebabkan perkembangan janin yang normal menjadi tidak mungkin.

Cairan khusus ini memenuhi kebutuhan penting lainnya bagi janin, yaitu suhu yang tetap. Telah diketahui bahwa cairan menyebarkan panas secara merata. Cairan ketuban didaur ulang secara terus menerus dan memiliki suhu yang tetap. Panas yang dibutuhkan untuk perkembangan janin disebarkan secara merata ke segala arah.

Jika terdapat masalah yang berhubungan dengan produktivitas cairan, keberlangsungan penjernihan ataupun penyesuaian volume cairan ini, maka pertumbuhan alami janin akan terganggu. Sebagai contoh, jika jumlah cairan ketuban kurang dari yang dibutuhkan, atau jika cairan ini tidak ada sama sekali, maka serangkaian ketidaknormalan akan mulai terjadi.

Anggota gerak si janin lemah dan menjadi cacat, sendi-sendinya menyatu, kulitnya menjadi kendor, dan karena adanya tekanan, wajah menjadi cacat. Masalah yang paling serius adalah perkembangan paru yang terganggu dan si bayi mati segera setelah lahir.

Semua ini memperlihatkan kepada kita bahwa sejak dari keberadaan manusia hingga saat ini, produksi cairan ketuban berlangsung secara terus menerus secara sempurna. Tanpa cairan ini, janin tidak dapat berkembang di dalam rahim ibunya. Kenyataan ini sepenuhnya meruntuhkan pernyataan para ahli evolusi bahwa perkembangan terjadi setahap demi setahap pada satu periode waktu. 

Jika satu tahap dalam penciptaan seorang manusia tidak terjadi, sebagai contoh seperti yang baru kami uraikan, jika produksi cairan ketuban kurang, kelahiran tidak akan pernah terjadi dan ras manusia tidak akan pernah ada. Dengan demikian, tidak dapat dinyatakan bahwa cairan ketuban mulai diproduksi setelah suatu periode waktu saat kebutuhan akan cairan ini muncul. 

Cairan ini harus ada seiring dengan keberadaan janin. Adalah tidak mungkin menyatakan bahwa cairan ini, yang memiliki fungsi yang sangat penting, dibentuk secara kebetulan. Mengatakan bahwa makhluk yang rumit menjadi hidup adalah mengatakan bahwa makhluk tersebut telah diciptakan. 

Tidaklah mungkin tindakan kebetulan dapat memperhitungkan, menentukan kebutuhan, memilih segala sesuatu yang cocok dengan kebutuhan tersebut dan menggunakannya pada waktu dan tempat yang tepat.

Jelas bahwa Tuhan lah yang menciptakan cairan ketuban dan sistem-sistem yang terkait dengannya. Dia juga menentukan berapa jumlah cairan ketuban yang dibutuhkan.

“Allah mengetahui apa yang dikandung oleh setiap perempuan, apa yang kurang sempurna dan apa yang bertambah dalam rahim. Dan segala sesuatu ada ukuran di sisi-Nya." (Qur’an, 13:8).
Continue reading →
Tuesday, July 17, 2012

[Kisah] Cinta Kasih Seorang Ayah

0 comments

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Ayah di dalam kamar, beberapa kali batuk-batuk. "Cinta ayahmu kepadamu luar biasa, tetapi lebih banyak disimpan dalam hati karena kau perempuan", kata ibu. Aku mendengarkan ibu dengan heran. 

"Ketika kau melanjutkan kuliah ke Jakarta dan aku bersama ayahmu mengantarmu ke stasiun, kau dan aku saling berpelukan. Ayahmu hanya memandang. Dia bilang juga ingin memelukmu, tapi sebagai laki-laki tak lazim memeluk anak perempuan di depan banyak orang, maka dia hanya menjabat tanganmu, lalu berdiri sampai kereta itu menghilang", kata ibu.

"Ibu memang sering menelponmu. Tahukah kau, itu selalu ayahmu yang menyuruh dan mengingatkan. Mengapa bukan ayahmu sendiri yang menelpon? Dia bilang, "Suaraku tak selembut suaramu. Anak kita harus menerima yang terbaik".

"Ketika kamu diwisuda, kami duduk di belakang. Ketika kau ke panggung dan kuncir di togamu dipindahkan rektor, ayahmu mengajak ibu berdiri agar dapat melihatmu lebih jelas. "Alangkah cantiknya anak kita ya bu," kata ayahmu sambil menyeka air matanya.

Mendengar cerita ibu di ruang tamu, dadaku sesak, mungkin karena haru atau rasa bersalah. Jujur saja selama ini kepada ibu aku lebih dekat dan perhatianku lebih besar. Sekarang tergambar kembali kasih sayang ayah kepadaku. Aku teringat ketika naik kelas 2 SMP aku minta dibelikan tas. Ibu bilang ayah belum punya uang.

Tetapi sore itu ayah pulang membawa tas yang kuminta. Ibu heran. "Tidak jadi ke dokter?" tanya ibu. "Kapan-kapan saja. Nanti minum jahe hangat, batuk akan hilang sendiri", kata ayah. Rupanya biaya ke dokter, uangnya untuk membeli tasku, membeli kegembiraan hatiku, dengan mengorbankan kesehatannya.

"Dulu setelah prosesi akad nikahmu selesai, ayahmu bergegas masuk kamar. Kau tahu apa yang dilakukan?" tanya ibu. Aku menggeleng. "Ayahmu sujud syukur sambil berdoa untukmu. Air matanya membasahi sajadah. 

Dia mohon agar Allah melimpahkan kebahagiaan dalam hidupmu. Sekiranya kau dilimpahi kenikmatan, dia mohon tidak membuatmu lupa zikir kepada-Nya. Sekiranya diberi cobaan, mohon cobaan itu adalah cara Tuhan meningkatkan kualitas hidupmu. Lama sekali dia sujud sambil terisak. Ibu mengingatkan banyak tamu menunggu. Dia lalu keluar dengan senyuman tanpa ada bekas air di pelupuk matanya".

Mendengar semua itu, air mataku tak tertahan lagi, tumpah membasahi pipi. Dari kamar terdengar ayah batuk lagi. Aku bergegas menemui ayah sambil membersihkan air mata. 

"Kau habis menangis?" ayah menatapku melihat sisa air di mataku. "Oh, tidak ayah!" aku tertawa renyah. Ku pijit betisnya lalu pundaknya. "Pijitanmu enak sekali seperti ibumu", katanya sambil tersenyum. Aku tahu, meski sakit, ayah tetap ingin menyenangkan hatiku dengan pujian. Itulah pertama kali aku memijit ayah. Aku melihat betapa gembira wajah ayah. Aku terharu.

"Besok suamiku menyusulku, ambil cuti seminggu seperti aku. Nanti sore ayah kuantar ke dokter", kataku. Ayah menolak. "Ini hanya batuk ringan, nanti akan sembuh sendiri". "Harus ke dokter, aku pulang memang ingin membawa ayah ke dokter, mohon jangan tolak keinginanku", kataku berbohong. 

Ayah terdiam. Sebenarnya aku pulang hanya ingin berlibur, bukan ke dokter. Tapi aku berbohong agar ayah mau kubawa ke dokter. Aku bawa ayah ke dokter spesialis. Ayah protes lagi, dia minta dokter umum yang lebih murah. Aku hanya tersenyum.

Hasil pemeriksaan ayah harus masuk rumah sakit hari itu juga. Aku bawa ke rumah sakit terbaik di kotaku. Ibu bertanya setengah protes. "Dari mana biayanya?". Aku tersenyum, "Aku yang menanggung seluruhnya bu. Sejak muda ayah sudah bekerja keras mencari uang untukku. 

Kini saatnya aku mencari uang untuk ayah. Aku bisa! Aku bisa bu!". Kepada dokter aku berbisik; "Tolong lakukan yang terbaik untuk ayahku dok, jangan pertimbangkan biaya", kataku. Dokter tersenyum.

Ketika ayah sudah di rumah dan aku pamit pulang, aku tidak menyalami, tetapi merangkul dengan erat untuk membayar keinginannya di stasiun dulu. "Seringlah ayah menelponku, jangan hanya ibu", kataku. Ibu mengedipkan mata sambil tersenyum.

Dalam perjalanan pulang, aku berfikir, berapa banyak anak yang tidak paham dengan ayahnya sendiri seperti aku. Selama ini aku tidak paham betapa besar cinta ayah kepadaku. 

Hari-hari berikutnya aku selalu berdoa : "Rabbighfir lii wa li waalidayya warhamhuma kama rabbayaani shagiira". Namun kini dengan perasaan berbeda. Terbayang ketika ayah bersujud pada hari pernikahanku sampai sajadah basah dengan air matanya.

(dikutip dari Rumput Tetangga Tidak Lebih Hijau by Nur Chalis Huda)
Continue reading →