Thursday, January 21, 2016

Bisa Saja Kita Berpulang Esok Pagi

0 comments
INNALILLAHI WA INNAILAIHI ROJIUN.. TELAH MENINGGAL DUNIA DENGAN TENANG...
Pengumuman di masjid itu selalu bergema kapanpun setiap ada orang yang meninggal, kadang setelah disebut namanya akan mengagetkan warga yang mendengarnya.. Lalu komentar-komentar akan muncul tentang si almarhum..
"Lho, semalam masih jalan di depan sini kok! Masih seger buger.."
"Haaah! Dia meninggal! Tadi pagi masih WA-nan sama gua!"
"Masya Allah, masih muda kan dia.. Cantik orangnya, belum nikah padahal udah Allah panggil duluan.."
"Ooo.. Bapak yang rajin ke masjid itu ya, bener aku sering ngelihat.. Semoga Khusnul Khotimah"
"Naaah.. Mati juga dia akhirnya, dari dulu hobinya mabok, jebol juga itu ginjalnya.. "
Sering disebutkan di pengumuman itu, meninggal dengan tenang, padahal belum tentu kenyataannya demikian..

Kawan saya pernah berkata:
"Setiap ada pengumuman orang meninggal di masjid, aku selalu terdiam, langsung kutinggalkan semua aktivitas, dan fokus mendengarkan pengumuman itu.. Itu muhasabah diri, karena suatu saat namaku yang akan diumumkan.."

Waktu terus berjalan, hari terus berganti, usia kita digerogoti, jatah hidup di dunia semakin menghitung waktu mundur..
Dan kita masih menikmati semua dosa yang kita anggap biasa, seolah-olah kita akan hidup selamanya..

Maksiat jalan terus..
Harta haram tetap disikat..
Dzalim pada saudara dan kawan..
Kekeuh mainan riba gak tuntas-tuntas..
Orang tua gak kita muliakan..
Zakat lupa, sedekah entah kemana..
Sholat bolong-bolong tak pernah ditambal..

Nasehat Ustadz Arifin Ilham:
"Rahmat Allah yg terbesar adalah ketika kita pernah bermaksiat dan masih diberi kesempatan bertaubat oleh Allah"

Sungguh kita rugi, jika hari ini ada kesempatan bertaubat, tapi kita masih ngeyeeel untuk terus mencari pembenaran diri..

Jangan-jangan, nama kita yang diumumkan di masjid besok pagi..

Salam,
@Saptuari | FB Post

Leave a Reply